Kegiatan eksplorasi telah dilakukan di daerah KP Du 490 mulai tanggal 11 Juli 1988 sampai dengan 13 Oktober 1988. Kegiatan yang telah selesai dilakukan ialah pemetaan geologi, geokimia endapan sungai, pendulangan endapan sungai, pengukuran grid, geofisika metoda geomagnit, polarisasi terimbas (IP), penyontoan batuan, penggalian puritan serta sumur uji dan konsultasi.

Hasil pendulangan endapan sungai tidak dapat memberikan gambaran mengenai umber jebakan endapan emas primer karena penyebaran butiran emas hampir merata di seluruh daerah.

Geokimia endapan sungai (205 Contoh) memberikan hasil yang lebih jelas berupa beberapa daerah anomali emas/logam dasar yang sesuai dengan penyebaran urat-urat kwarsa/ mineralisasi
Hasil analisa batuan yang diambil dari urat-urat kwarsa atau batuan termineralisasi hampir seluruhnya dibawah 1 pppm, kandungan emas yang cukup berarti ( 1 ppm - 6 ppm) ditemukan di daerah anomali Cimonyet, dari 5 lokasi urat yang tebalnya antara 10cm -30 cm.

Hasil geofisika magnit dan polarisasi terimbas menunjukkan adanya zona-zona alterasi batuan yang mengandung sulfida di daerah anomali endapan sungani di bagian Tenggara (Cigurubag) tetapi tidak memberikan reaksi yang nyata dan menerus di daerah anomali Cimonyet.

Dari hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa daerah yang dianggap paling menarik kadar emasnya adalah daerah anomali CImonyet, walaupun berdasarkan pengamatan lapangan dan hasil pengukuran geofisika Polarisasi Terimbas ukuran mineralisasi emas kurang berarti.

Disarankan agar dilakukan penggalian paritan / sumuran di daerah anomali Cimonyet terutama lokasi urat yang kadar emasnya cukup berarti untuk menentukan apakah daerah tersebut perlu diselidiki lebih lanjut dengan pemboran.