Image of Laporan Eksplorasi Regional Daerah Gunung Papandayan (Usulan KP DU 886/Jabar) Kabupaten Bandung, Garut, dan Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat : PKL 18/D-P/VI/1990

Text

Laporan Eksplorasi Regional Daerah Gunung Papandayan (Usulan KP DU 886/Jabar) Kabupaten Bandung, Garut, dan Tasikmalaya Propinsi Jawa Barat : PKL 18/D-P/VI/1990



Penyelidiikan geologi regional di daerah Garut dan sekitarnya yang terletak pada KP.DU.866/Jabar (Usulan KP), telah dilaksanakan dari tanggal 28 Agustus 1990 sampai dengan 9 Nopember 1990 (74 hari kerja) dengan tujuan eksplorasi emas dan mineral pengikutnya.

Selama penyelidikan ini melip[uti daerah seluas 118.969,75 hektar dengan melakukan pemetaan regional sekala 1 : 50.000 dengan pengambilancontoh sebagai berikut:
- batuan/RS sebanyak : 69 contoh
-Stream sediment/ SS : 473 contoh
-Dulang/PC: 479 contoh


Contoh dianalisa terhadap unsur-unsur Au, Ag, CU, Pb dan Zn. Untuk dianalisa contoh stream sediment dilakukan di Laboratorium PT Geoservices, Bandung dan untuk contoh batuan dilakiukan di Laboratorium Unit Geologi di Jakarta.

Hasil pemetaan geologi regional disimpulkan bahwa secara umum daerah ini ditutupi olej tufa, breksi, dan batuan vulkanik bersusun andesitic. Sedangkan di Gn, Papandayan dan Gn. Cikuray hampir seluruhnya ditutupui oleh bantuan vulkanik muda bersusunan andesitic, berupa lava ekstrusif dan intrusive serta breksi yang tidak termineraisasikan.


Hasil analisa geokimia didapatkan adanya harga anomali Au, Ag, Pb dan Zn antara lemah - kuat - sangat kuat. Anomali emas yang sangat kuat terkonsentrasikan di daerah-daerah seperti di hulu S. CikawungJangkung, Psr. Cijaringao,Psr. Mala, S. Citonjong, Ciawitali-S. Cirompang, Arinem, Cihideung, S. Cipanyiriban dan Gn. Lukun.

Harga anomali tersebut di beberapa tempat didukung oleh terdapatnya urat-urat kwarsa halus, serta alterasi batuan jenis argilit dan silisifikasi.


Struktur yang teramati berupa sesar yang dicerminkan oleh terdapatnya gawir sesar, zona hancuran, off-set sungai serta kelurusannya dengan pola umum berarah N 220 derajat E seperti dijumpai disepanjang S. Cilayu dan S. Cikawungjangkung.


Dari pengamatan anomali emas yang sangat kuat terlihar bahwa pola penyebaran mineralisasi emas di daerah ini berarah umum tenggara-barat laut.

Dengan selesainya penyelidikan tahap awal ini, maka untuk tahap pekerjaan berikutnya/follow-up dari usulan KP.DU.866/Jabar telah berhasil mengurangi luas daerah menjadi lebih kurang 68.000 hektar (57%) dari luas daerah semula 118.968, 75 hektar.


Availability

2018091008187-91-D 622.12 UNI lMy LibraryAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
187-91-D 622.12 UNI l
Publisher Antam – Unit Geologi : Jakarta.,
Collation
vi, 26 hlm : ilus ; 28 cm + lamp.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
622.12
Content Type
text
Media Type
unmediated
Carrier Type
volume
Edition
-
Subject(s)
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this